About

Sabtu, 21 April 2018

Contoh BAB I Kontribusi Kinerja Pegawai Tata Usaha Terhadap Mutu Layanan Administrasi Siswa


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatan kualitas hidup manusia. Maka, sudah seharusnya lembaga pendidikan mendapatkan perhatian dari seluruh kalangan baik itu pemerintah dan juga masyarakat. Agar tercipta sekolah yang berkualitas dan bermutu maka peran yang lebih utama harus diperhatikan adalah orang-orang yang bertugas dilembaga tersebut, baik pendidik terutama tenaga kependidikan karena dengan kinerja yang baik maka akan tercipta sebuah kualitas yang baik pula.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut komponen yang mempunyai peranan penting dalam lembaga pendidikan dituntut untuk menghasilkan kinerja yang baik. Dalam rangka menunjang kelancaran proses belajar mengajar di sekolah diperlukan suatu bagian yang disebut tata usaha atau tenaga administrasi sekolah. Ketatausahaan sekolah[1]adalah suatu rangkaian kegiatan pengelolaan organisasi kerja yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara sistematis dan teratur untuk mencapai suatu tujuan kelembagaan. Menurut Husaini Usman Tugas dari Tata usaha adalah membantu proses belajar mengajar, urusan kesiswaan, kepegawaian, peralatan sekolah, urusan infrastruktur sekolah, keuangan, bekerja di laboratorium, perpustakaan, dan hubungan masyarakat.[2]
Masalah mutu dan kinerja pegawai tata usaha sekolah pada kenyataannya masih luput dari pantauan banyak orang sehingga pegawai tata usaha belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan. Harus disadari bahwa kinerja tata usaha merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu sebuah sekolah. Tetapi kenyataannya upaya peningkatan mutu dan kinerja pegawai tata usaha masih kurang mendapat perhatian. Selama ini, peningkatan kualitas pendidikan hanya menyoroti pada permasalahan guru, peningkatan kinerja kepala sekolah, serta kurikulum siswa yang senantiasa berubah-ubah. Jarang kita jumpai seorang pegawai tata usaha mendapatkan pelatihan-pelatihan, diklat, maupun seminar. Dari sini maka akan berakibat pada kurang optimalnya pelayanan yang mereka berikan dikarnakan kurang terlatihnya kemempuan yang mereka miliki.
Pelayanan yang baik dapat dipengaruhi oleh : pertama adalah faktor manusia (karyawan) yang melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara cepat dan tepat. Di samping itu, karyawan juga harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap pelanggan. Kedua, pelayanan yang baik juga harus diikuti tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang dimiliki juga harus dioperasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi dapat dikatakan faktor tersebut saling menunjang satu sama lainnya.[3]
Menurut Rufqotu Zakiroh[4] masih rendahnya kinerja pegawai administrasi dapat dilihat dari: 1) Petugas administrasi masih banyak yang belum memiliki kemampuan, kecakapan atau keahlian yang sesuai dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Contohnya: masih banyak tenaga administrasi belum bisa mengoperasikan komputer dengan baik, banyaknya pekerjaan ketata-usahaan yang semrawut seperti pengarsipan yang tidak rapi, dan tidak tersedianya data sekolah yang up to date. 2) Rendahnya disiplin, loyalitas dan tanggung jawab  tenaga administrasi dalam memberikan layanan kepada orang tua siswa dan masyarakat termasuk juga dalam layanan administrasi non akademik. 3) Masih belum nampak adanya kecerdasan emosional, spiritual dan bahkan kecerdasan intelektual yang memadai yang dimiliki tenaga administrasi dalam memecahkan berbagai permasalahan yang muncul serta dalam berinteraksi di lingkungan.
Hasil wawancara yang telah dilakukan di MTs AL-Khairiyah Badamusalam pada hari Sabtu tanggal 13 Januari 2018 dengan informan Uswatun Hasanah[5] sebagai alumni MTs Al-Khairiyah Badamusalam ketika sedang mengambil ijazah mengatakan “Bahwa kinerja tata usaha belum maksimal dikarenakan masih adanya kekurangan didalam pelayanannya, diantaranya: kurang menanggapi keluhan siswa seperti keluhan dalam kesalahan pembayaran SPP, sering mengulur waktu dalam pelayanan, dan kurang adanya kerjasama dengan guru yang lain”.
Hasil wawancara kedua dengan informan kepala tata usaha MTs Al-Khairiyah Badamusalam Bapak Lutfi[6] pada hari Sabtu tanggal 3 Februari 2018 mengatakan “ada beberapa kendala dalam kinerja tata usaha dalam melayani siswa, diantaranya: saya mendapatkan dua tanggung jawab dari sekolah sebagai guru dan sebagai tata usaha, jarang adanya kegiatan pelatihan yang dikhususkan untuk pegawai tata usaha, kurang menguasai ilmu ketatausahaan hanya sekedar tahu dalam mengerjakan tugas tata usaha, belum memiliki staf yang spesifikan, dan belum memiliki ruangan khusus untuk tata usaha.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis berpendapat, bahwa kinerja pegawai tata usaha mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu layanan administrasi siswa. Dari observasi yang telah dilakukan di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kota Serang terlihat bahwa pegawai tata usaha masih belum memiliki kemampuan, kecakapan dan keahlian dalam tugas-tugasnya, pegawai tata usaha juga belum bisa membagi kerjanya sebagai guru dan sebagai pegawai tata usaha, kurang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, kurangnya fasilitas dalam proses pelayanan, belum bisa bekerja sama, dan rendahnya loyalitas yang diberikan pegawai tata usaha dalam memberikan layanan kepada pelanggan (siswa). Atas dasar itulah ketertarikan penulis dituangkan dalam judul “Kontribusi Kinerja Pegawai Tata Usaha Terhadap Mutu Layanan Administrasi MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kota Serang”.

B.       Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.   Pegawai tata usaha masih banyak yang belum memiliki kemampuan, kecakapan atau keahlian yang sesuai dengan bidang yang menjadi tanggung jawabnya.
2.   Rendahnya disiplin, loyalitas dan tanggung jawab pegawai tata usaha dalam memberikan layanan.
3.   Masih belum nampak adanya kecerdasan emosional, spiritual dan bahkan kecerdasan intelektual yang memadai yang dimiliki pegawai tata usaha dalam memecahkan berbagai permasalahan yang muncul serta dalam berinteraksi di lingkungan.
4.    Pegawai tata usahakurang menguasai ilmu ketatausahaan hanya sekedar tahu dalam mengerjakan tugas tata usaha.
5.   Pegawai tata usaha juga belum bisa membagi kerjanya sebagai guru dan sebagai pegawai tata usaha.
6.      Pegawai tata usaha kurang tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
7.      kurangnya fasilitas dalam proses pelayanan administrasi.
8.      Pegawai tata usaha belum bisa bekerja sama dengan staff lainnya.
9.      Pegawai tata usaha kurang menyikapi keluhan siswa yang terdapat kesalahan dalam pelayanan administrasi.

C.      Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada Kontribusi Kinerja Pegawai Tata Usaha Terhadap Mutu Layanan Administrasi: Kinerja pegawai tata usaha yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan, tugas dan fungsi ketatausahaan, Adapun indikator kinerja pegawai tata usaha meliputi: kedisiplinan, kerjasama, ketaatan, kehadiran, kompetensi, dan kuantitas kerja.
Mutu layanan administrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah layanan administrasi siswa. Meliputi kegiatan administrasi kesiswaan Adapun indikator mutu layanan administrasi meliputi: Tangible (berwujud), Reliabelity (kehandalan), Responsiviness (ketanggapan), Assurance (jaminan), Emphaty (Empati).

D.      Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, maka dapat diambil rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1.    Bagaimana tingkat ketercapain kinerja pegawai tata usaha di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kecamatan Kasemen Kota Serang?
2.  Bagaimana tingkat ketercapaian mutu layanan administrasi siswa di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kecamatan Kasemen Kota Serang?
3.    Apakah terdapat kontribusi antara kinerja pegawai tata usaha terhadap mutu layanan administrasi di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kecamatan Kasemen Kota Serang?



E.       Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan penelitian sebagai berikut :
1.   Mendeskripsikan kinerja pegawai tata usaha di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kecamatan Kasemen Kota Serang.
2.   Mendeskripsikan mutu layanan administrasi di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kecamatan Kasemen Kota Serang.
3.    Untuk menganalisis apakah terdapat kontribusi kinerja pegawai tata usaha terhadap mutu layanan administrasi di MTs Al-Khairiyah Badamusalam Kecamatan Kasemen Kota Serang.

F.       Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1.    Secara teoritis, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan dan menambahkan wawasan khazanah pengetahuan tentang kinerja tata usaha dan mutu layanan administrasi siswa.
2.        Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi:
a.     Sekolah, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kinerja pegawai tata usaha yang ada di sekolah tersebut.
b.        Pegawai tata usaha, penelitian ini dapat menjadi suatu acuan untuk meningkatkan kinerjanya.
c.   Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mendorong inspirasi bagi para peneliti selanjutnya, khususnya yang meneliti tentang masalah kinerja pegawai tata usaha dalam mengatasi masalah-masalah yang muncul sehingga dapat segera diatasi secara benar, cepat, dan tepat.

G.      Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembuatan laporan hasil penelitian, penulis menyusun skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut :
Bab Pertama : Pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab Kedua : Landasan Teoritis yang meliputi : Kinerja Prespektif Al-Quran, Pengertian Kinerja, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja, Pengertian Tata Usaha, Kualifikasi pegawai tata usaha, Tugas dan Fungsi Tata Usaha, Manajemen Ketatausahaan, Pengertian Kinerja Pegawai Tata Usaha, Mutu Layanan Prespektif Al-Quran, Pengertian Mutu, Pengertian Layanan, Pengertian Administrasi, Kegiatan-kegiatan Administrasi Kesiswaan, Instrumen Admnistrasi Kesiswaan, Indikator Mutu Layanan, Penelitian Terdahulu, Kerangka Berpikir, Pengajuan Hipotesis.
Bab Ketiga : Metode Penelitian yang meliputi : Waktu dan Tempat Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Variabel penelitian, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Hipotesis Statistik.
Bab Keempat : Deskripsi Hasil Penelitian yang Meliputi : Pembahasan Penelitian, Jawaban Hipotesis.
Bab Kelima : Penutup yang meliputi :  Simpulan dan Saran.


[1] Ma’mur Asmani Jamal, Administrasi Pendidikan (Jogjakarta: Diva Press, 2011), 19.
[2]Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Pendidikan (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), 400.
[3]Kasmir, Etika Costomer Service (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 33.
[4] Rufqotuz Zakhiroh, “Pengaruh Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Terhadap Kualitas Layanan Administrasi Non Akademik”, Didaktika, Vol. 17, No. 2 (Februari, 2013), 60-61.
  [5]Wawancara dengan alumni MTs Al-Khairiyah Badamusalam tentang kinerja pegawai tata usaha dalam melayani administrasi siswa, Sabtu, 13 Januari 2018.
[6]Wawancara dengan Kepala Tata Usaha MTs Al-Khairiyah Badamusalam tentang kendala kinerja pegawai tata usaha dalam melayani administrasi siswa, Sabtu, 03 Februari 2018.

4 komentar: